LAMPUNG SELATAN,KABARDAERAH.COM —- Mahasiswa Program Studi Farmasi Institut Teknologi Sumatera (ITERA), angkatan tahun 2020, melakukan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) melalui kegiatan sosialisasi terkait pemanfaatan tanaman sirsak menjadi kuliner yang bermanfaat untuk mengontrol kadar gula darah di Desa Lebung Sari, Kecamatan Merbau Mataram, Kabupaten Lampung Selatan. Minggu (19/11/2023).lalu
Dalam kegiatan PkM tersebut dilaksanakan oleh tim pelayanan kefarmasian Tim 3C Pelayanan Kefarmasian dari Program Studi Farmasi ITERA yang diketuai oleh Akmal Tauffiqurrahman Pinem dengan beranggotakan diantaranya Rivani Fernita Sari, Intan Hidayati, Feradha Nawaningrum, Adinda Kurnia Ramadanti, Alya Nadayah Putri H., Anggun Rani biastuti, Rega Gustiya Wittami, Nadiaishla Dzakia Hanan, Xaveria Sekar Adventia, Rohansyah Al Bari, dan Nanda Febiola. Serta dibimbing oleh apt. Dirga, S.Farm, M.Sc. dan Dr. apt. Syaikhul Azis, S.Far., M.Si, selaku dosen Program Studi Farmasi ITERA.
Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi diabetes melitus menurut hasil pemeriksaan gula darah meningkat dari 6,9% pada 2013 menjadi 8,5% di Indonesia. Peningkatan prevalensi diabetes mellitus di Indonesia terus meningkat setiap tahun.
Prevalensi penyakit diabetes mellitus di Provinsi Lampung menurut riset kesehatan dasar pada tahun 2018 sebesar 1,4% dari total kasus yang ada di Indonesia dengan prevalensi kasus sebesar 0,82% terjadi di Kabupaten Lampung Selatan.
Adapun kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat khususnya di Desa Lebung Sari, Kecamatan Merbau Mataram, terkait pembuatan produk ramah diabetes mellitus berupa makanan olahan klepon dan wedang “Sijanis” (daun sirsak, jahe, dan kayu manis).
Sosialiasi ini ditargetkan untuk masyarakat umum, namun terfokus pada lansia. Yang mengesankan dalam kegiatan sosialisasi, para mahasiswa mahasiswi Farmasi ITERA ini juga melakukan pengecekan kadar gula darah gratis bagi warga Desa Lebung Sari. Selama
dilakukan sosialisasi, warga juga diberikan tester terkait klepon sirsak sebagai salah satu olahan dari daun dan buah sirsak yang bermanfaat sebagai anti diabetes, serta menampilkan bentuk wedang “Sijanis” yang berasal dari campuran daun sirsak, jahe, dan kayu manis.
Menurut Suratni, salah seorang warga setempat mengungkapkan, bila Sosialisasi diabetes mellitus dan pembuatan produk ramah diabetes mellitus dari daun sirsak sangat menginspirasi bagi ibu-ibu di Desanya, karena dari ibu-ibu disini masih belum sangat paham terkait diabetes mellitus dan adanya olahan produk olahan pangan klepon dan wedang “Sijanis” dari daun sirsak yang bermanfaat untuk pencegahan penyakit diabetes mellitus.
“Kleponnya enak lhoo. Selain enak sehat juga”, ungkap Suratni usai menyicipi klepon sirsak.
Pantauan media ini, hampir seluruh warga antusias dalam mengikuti sosialisasi ini sehingga banyak yang datang. Setelah materi
sosialisasi selesai, diberikan waktu kepada warga untuk bertanya seputar penyakit diabetes mellitus. Bahkan bagi yang bertanya diberikan doorprize serta sisa doorprize dilakukan pengundian.
Sementara untuk mengetahui tingkat pemahaman, warga juga diberikan pre test yang diisi sebelum mulai sosialisasi dan post test sesudah sosialisasi dengan jenis pertanyaan yang sama.
Pada akhir kegiatan sosialisasi, dilakukan dokumentasi dan penyerahan sertifikat kepada Kepala Desa Lebung Sari, Komariah.
“Terimakasih untuk mahasiswa Farmasi ITERA yang sudah memberikan penyuluhan kepada kami terkait penyakit diabetes mellitus atau kencing manis, semoga bermanfaat dan dapat menambah waswasan bagi warga disini.”, ujar Komariah seraya tersenyum. (ANDI)