Dinas PP.KB Kabupaten Lampung Utara Laksanakan Penyuluhan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT)

BERITA UTAMA, LAMPUNG536 Dilihat

KOTABUMI,KABARDAERAH.COM — Guna menciptakan inovasi-inovasi baru dalam percepatan penurunan prevalensi stunting Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memprogramkan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT).Mengingat angka stunting di Indonesia masih tinggi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PP.KB) Lampung Utara DASHAT dibuat salah satu upaya mencegah stunting lewat kegiatan Pemberdayaan Masyarakat upaya pemenuhan gizi yang seimbang bagi keluarga berisiko stunting,”ungkap Kadis PP.KB Kabupaten Lampung Utara ,” Drs Muzarin Daud MM.kepada Wartawan Media ini

Masih kata Drs Muzarin Daud MM.”Keluarga berisiko stunting bagi keluarga kurang mampu seperti Calon Pengantin,Ibu Hamil,Ibu Menyusui Baduta/Balita ,”jelasnya

Caranya? Melalui pemanfaatan sumber daya lokal (termasuk bahan pangan lokal) yang dipadukan dengan sumber daya atau kontribusi mitra lainnya.

Siapa saja yang ada di balik DASHAT?
1. Masyarakat yang terdiri dari keluarga berisiko stunting, masyarakat penerima, dan pelaksana DASHAT.
2. Dunia usaha dan pendukung DASHAT, mulai dari donatur serta edukator usaha dan gizi.
3. Pendamping pendidikan lewat Tri Darma Perguruan Tinggi, sebuah program inovasi kemahasiswaan untuk mendukung penurunan stunting.
4. Kader penggerak dan motivator di tingkat RT/RW/Desa (PKK, PPKBD/Sub, TPK dan kader lainnya).
5. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan petugas sebagai pembina, pendamping, penyuluh, serta regulator pelaksanaan DASHAT di antaranya Dinas Kesehatan dan PP.KB

Siapa saja sih yang menjadi target DASHAT?
Kelompok ibu hamil, ibu menyusui, dan balita (Keluarga Beresiko Stunting)
Bagaimana pelaksanaan DASHAT?
1. Dengan memanfaatkan bahan sisa produksi namun layak olah dari produsen pasangan seperti petani, peternak unggas, peternak ikan, dan retail.
2. Memasak dan mengemas makanan siap saji dan bergizi untuk sasaran risiko stunting.
3. Menjual makanan siap saji dan terukur gizi pada masyarakat umum disertai dengan konsultasi gizi.
Karena menggunakan pangan lokal yang diproduksi di wilayah Indonesia dan tersedia dekat dengan masyarakat, DASHAT kian memberi manfaat seperti:

1. Mendapatkan pangan yang segar atau baru
2. Mengurangi terjadinya kehilangan gizi, terutama vitamin
3. Lebih terjangkau oleh masyarakat bila diproduksi dalam jumlah banyak dan dikonsumsi oleh banyak orang
4. Meningkatkan peluang kerja dan peluang usaha
5. Menggerakkan ekonomi rakyat terutama penduduk pedesaan
6. Meningkatkan kedaulatan dan ketahanan pangan.

Jangka panjangnya, ini tujuan DASHAT!
DASHAT diharapkan bisa memenuhi kebutuhan gizi anak stunting, ibu hamil, ibu menyusui, dan keluarga risiko stunting. Selain itu, diharapkan dengan adanya pengetahuan dan ketrampilan penyiapan pangan, kita mampu memberikan pangan sehat dan bergizi menggunakan sumber daya lokal.

Terakhir, DASHAT bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga lewat keterlibatannya dalam kelompok usaha keluarga atau masyarakat yang berkelanjutan. “Penyebab masalah stunting adalah kondisi kesehatan dan asupan nutisi yang tidak optimal. Harapannya, dengan adanya DASHAT tiap ibu hamil, ibu yang hendak hamil dan ibu menyusui lebih diperhatikan asupan nutrisinya,”pungkasnya (ANDI)