Oleh : Indra Syarif Pemerhati Masalah Sosial
MPR Hasil Pemilu Tahun 1999 didominasi kelompok Poros Tengah menjadi mesin Penggerak Kebijakan MPR. Poros Tengah adalah tempat berhimpun politisi yang mengaku Islam dibawah pimpinan Amin Rais dapat menguasai panggung MPR hasil Pemilu 1999.
Poros Tengah dibawah Komando Amin Rais telah bertindak dan bersikap Reaksionir Emotional Irrational melakukan Amandemen UUD 1945 sebanyak 4 kali, sekarang hasil kerja Amin Rais cs dimanfaatkan Oligarki. Disebabkan Indonesia telah menjadi Demokrasi liberal, yg melampaui Demokrasi Amerika, dimana Indonesia memakai sistem Demokrasi Double legitimate, dan Amerika cuma Single Legimate, Amandemen inilah yang telah menghancurkan Fondasi Negara Indonesia. Bila Negara Indonesia sekarang mengalami berbagai masalah dan gonjang ganjing bidang politik, ekonomi, serta sosial budaya, itu tidak lain. Karena BENIH MASALAH telah disemaikan Amin Rais bersama poros tengahnya sekarang buah pahitnya rakyat Indonesia yg menuai, Justru PDIP sendiri keberatan dengan Amandemen.
Untuk terlaksananya Amandemen UUD 1945, MPR dibawah Ketua Amin Rais menyewa konsultan politik Amerika NDI (National Democratics Institute) diberi kantor di Senayan. NDI dipercaya menjadi Specialist Advisor Amandemen UUD 1945. Akibatnya hasil amandemen banyak punya kelemahan dan absurd, kelemahan hasil amandemen inilah yg dimanfaatkan Oligarki, karena hasil Amandemen berubahnya sistim Politik Indonesia ke sistim Liberal dan Sistim Ekonomi kapitalis Kapitalis / Laisses Faire dan atau Ekonomi Pasar.
Setelah Amandemen Indonesia memakai Sistim politik Double Legitimate artinya DPR dan Presiden sama – sama dipilih langsung oleh rakyat, sedangkan Amerika Single Legitimate hanya Kongres saja yang dipilih rakyat,disini terlihat jelas Indonesia sudah melampaui demokrasi Amerika dalam kondisi pendidikan rakyat rata- rata rendah, ekonomi rakyat miskin, ekonomi negara penuh beban ( overloading ), dan kesadaran hukum rendah, kondisi inilah yang memicu tingginya angka Koruptor di Indonesia bahkan No 1 di Asia.
Lebih ironis lagi sistim politik kita telah meminggirkan Pancasila. Amandemen ke 3 Tahun 2001 telah merubah Substasi UUD 1945 yakni digantinya letak Kedaulatan atau locus sovereignty yang tertera pada pasal 1 ayat 2 menurut UUD asli Kedaulatan ditangan rakyat dilakukan sepenuhnya oleh MPR setelah Amandemen 3 “,Kedaulatan ditangan rakyat dilaksanakan Menurut UUD” perubahan letak kedaulatan ini copy paste dari UUD Amerika sesuai teori James Madison. Perubahan letak Kedaulatan ini sangat Antagonis dengan Sila 4 Pancasila, konsekkuensi logis dengan berubahnya letak Kedaulatan Indonesia tidak lagi memakai Sistim Demokrasi Pancasila.
Keadaan ini membuat KSAD Jendral Ryamizar Ryakudu bereaksi, bersama Ka Bais ABRI Marsekal Madya Yan Santoso Halim Perdana Kusuma menghadap Presiden Megawati agar Presiden mengambil alih mengeluarkan semacan dekrit agar Amandemen 4 tidak terjadi dan kembali pada UUD 1945 asli dan ternyata Presiden Megawati bersedia dan sependapat dengan KSAD,, Prakarsa Jendral Ryamizar Ryakudu dan Marsekal Yan Santoso Halim Perdana Kusuma dilaporkan dan minta persetujuan Panglima TNI Jendral Endriatono Sutarto sehari menjelang Sidang Umum MPR. 9 Agustus 2002 Sesuai rencana hari H Sidang Umum MPR Presiden Megawati akan mengambil sikap dan tindakan, ternyata Panglima TNI tidak setuju, dan tidak mendukung, maka terlaksanalah Sidang Umum MPR tahun 2002 dan lahirlah UUD tahun 2002 tanggal 10 Agustus tahun 2002.
Apa yang dilakukan Amin Rais sekarang ini adalah Otokritik terhadap usaha masa lalunya yang menbawa Indonesia secara legal memakai Sistim Politik Liberal dan Sistim Ekonomi Kapitalisme atau Sistim Ekonomi Pasar(Laisses faire) dan dalam waktu singkat SDA berpindah tangan pada Oligarki mereka cendrung menguasai dan mengatur Indonesia, dalam Sistim Ekonomi Pasar .Negara hanya difungsikan Satpam dalam bidang Ekonomi ( Night Watchman State ).
Itulah sepak terjang yang mereka yang mengaku politisi Islam berbuat dan bertindak Emotional yang berbau Orde Baru mereka hancurkan, bukankah 10 tahun terakhir kekuasaan Suharto ( 1988 – 1998 ) telah menyerahkan negara ini pada politisi muslim.
Bila dilihat kilas balik Orde Baru bukankah CSIS selama 20 tahun menjadi Specialist Advisor Ode Baru. Setelah Suharto tidak lagi memakai CSIS sebagai Think Tank, dan mengurangi Porsi Mereka di DPP Golkar, dan Kabinet membuat Benni Murdani bersama CSISnya merancang menjatuhkan Suharto dengan mengambil, dan memoles Megawati untuk menandingi Suharto. Kehebatan Benni yang ahli Inteligent dapat meminjam kampus dan Politisi yang mengaku islam dalam upaya menjatuhkan Suharto.
Makanya dia Amin Rais bersama poros tengahnya dengan segala kerendahan hati minta maaf pada Bangsa Indonesia karena telah membuat kerusakan pada Sistim Negara Pancasila.
Semoga AMIN terpilih menjadi pimpinan Nasional untuk dapat mengembalikan UUD 1945 sebelum Amandemen 1 sampai 4.
Padang, 02 Februari 2024