Lagi, Rezim Suriah Gunakan Bom Fosfor

SURIAH.KABARDAERAH.COM–Dua penduduk sipil terbunuh dan 19 lainnya terluka oleh serangan-serangan udara Rusia yang menarget sebuah kamp pengungsi di Idlib, Suriah, sementara rezim Suriah menyerang wilayah lain di provinsi yang sama dengan bom fosfor, senjata yang secara internasional dilarang.

Sumber lokal melaporkan bahwa pesawat tempur milik pasukan Rusia menarget sebuah kamp pengungsi dekat desa Kafar Amim, timur distrik Saraqib, terletak di dalam zona de-eskalasi Idlib.

“Sebuah Pesawat Tempur SU 34 Rusia lepas landasr dari Pangkalan Udara Hmeimim (di provinsi Latakia) dan melancarkan serangan sejak tengah malam hingga jam 4 pagi” kelompok pemantau perang oposisi mengatakan di media sosial.

Sementara itu, pasukan rezim juga menarget penduduk sipil di zona de-eskalasi dalam serangan di pemukiman Temaniye, Idlib dengan bom fosfor, senjata yang secara internasional telah dilarang digunakan.

Baca: Hujan Bom di Ghouta Timur, Korban Sudah Lebih 500 Orang

Rezim juga melancarkan serangan darat ke Anadan, Hreytan dan Kafr Hamrah di Provinsi Aleppo barat.

Mustafa Haj Yousuf, kepala organisasi kemanusiaan White Helmet di Idlib, mengatakan pada Anadolu Agency (AA) bahwa pasukan rezim telah ditempatkan di desa Abu Dali di provinsi Hama dan kelompok teroris asing dukungan Iran menyerang Idlib selatan dengan bom-bom fosfor.

“Serangan itu dilancarkan dua kali. Dalam dua serangan itu, sekitar 40 bom memuat fosfor putih dijatuhkan,” kata Haj Yousuf, menambahkan kelompoknya tidak mempunyai informasi apapun mengenai jumlah korban saat ini.

Penggunaan fosfor putih, yang dapat dengan jelas dilihat dalam rekaman yang diperoleh AA, dilarang di bawah hukum internasional.

Fosfor, yang meracuni manusia ketika menghirupnya, menyebabkan kerusakan besar pada otak dan paru-paru dan dapat menyebabkan kematian.

Wilayah yang menjadi sasaran bom fosfor sebagian besar telah diungsikan karena serangan rezim yang intensif. Diperkirakan pemboman itu mungkin tidak menimbulkan banyak korban.

Rezim terakhir kali tercatat menggunakan bom fosfor putih pada Maret 2018 di Ghouta Timur, kutip Daily Sabah.

Baca: Rezim Assad Menargetkan Ghouta Timur dengan Gas Klorin

Kesepakatan Sochi disetujui pada 17 September oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan dan presiden Rusia Vladimir Putin.

Menurut kesepakatan itu, genjata senjata di wilayah Idlib akan dipertahankan, persenjataan besar akan dilarang dan kelompok radikal akan keluar dari wilayah itu.

Sebelum kesepakatan tersebut, rezim Bashar al Assad mengisyaratkan akan melakukan serangan besar-besar ke Idlib, yang merupakan benteng terakhir kelompok oposisi, memicu kekhawatiran mendalam masyarakat internasional akan timbulnya krisis kemanusiaan baru.

Namun rezim dan pendukung-pendukungnya telah melanggar kesepakatan itu berulangkali. Sejak kesepakatan Sochi disetujui pada September, setidaknya 126 penduduk sipil telah kehilangan nyawa mereka dalam serangan-serangan oleh rezim dan sekutunya, yang juga menyebabkan lebih banyak orang yang terluka.*

(Resty/Nashirul Haq AR)