TANAH DATAR, KABARDAERAH,- Kasus yang menimpa Kepala Dinas Koperindag Tanah Datar Mw yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) bersama salah seorang kontraktor pelaksana proyek di dinas itu merupakan peringatan keras pihak hukum kepada kepala dinas lainnya.
“Kepala dinas adalah pengguna anggaran (PA) yang secara otomatis adalah sebagai penanggung jawab pada pengelolaan dana kegiatan. Hati-hati dalam bertindak kalau tidak mau terjerat hukum,” ujar Kasat Reskrim Polres Tanah Datar AKP Purwanto kepada kabardaerah.com, Senin (30/09) di Batusangkar.
Ia mengingatkan, agar tidak tersandung kasus yang sama kepada PA di OPD pemkab untuk menghindari praktek-praktek yang menjurus kepada tindak pidana korupsi.
“Baik itu menerima suap, mark up dana ataupun bermain mata dengan pelaksana kegiatan. Dan kita sudah mendapatkan informasi-informasi seperti itu. Hanya menunggu waktu,” kata Purwanto.
Katanya, tidak tertutup kemungkinan Mw Mw lainnya di lingkungan pemkab Tanah Datar masih berupaya mencari keuntungan pribadi di kegiatan pengelolaan anggaran di dinas.
“Penindakan yang kami lakukan terhadap dua tersangka OTT kemaren, jangan dipolitisasi dengan hal-hal positif. Ini murni hasil penyelidikan tim setelah mendapatkan informasi,” tutur Purwanto.
Ia berharap dengan adanya kejadian ini, para PA di lingkup Pemkab Tanah Datar maupun yang ditunjuk sebagai pelaksana menjadikan hal ini pelajaran dan harus dari sekarang menghilangkan praktek seperti itu.
Diketahui, Kadis Koperindag Mw terjaring OTT oleh unit Satreskrim Polres Tanah Datar diruang kerjanya saat menerima pemberian dari pimpinan pelaksana proyek revitalisasi Pasar Koto Baru Kecamatan X Koto Sy beberapa waktu lalu.
Penyidik kepolisian sudah menetapkan Mw dan Sy sebagai tersangka suap dengan barang bukti uang sebanyak Rp 20 juta. (**)
