Dibayar Hanya Rp 50 Ribu, Gadis Belia Ini Diduga Digilir Empat Orang Pria

SUMUT, KABARDAERAH,- Tengah dalam kondisi hamil empat bulan, Gadis belia usia 14 tahun, diduga menjadi korban pemerkosaan oleh empat orang pria di Desa Horsik, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Sumatra Utara.

Empat orang pelaku, ANS(61) ATS (61), SS (61) dan AE (30), telah ditahan dan menjalani pemeriksaan di Polres Toba Samosir.

Salah seorang pelaku, ATS mengaku tidak pernah melakukan pemerkosaan kepada korban. Menurutnya, dia dan korban melakukan hubungan suami istri atas dasar suka sama suka.

Saat ditanyai di Polres Toba Samosir, ATS menjawab, hubungan suami istri yang diakuinya itu dilakukan di gudang belakang rumahnya.

“Kalau sudah selesai, dia minta uang pak. Baru tiga kali, seingat saya tiga kali, Soalnya istri sudah tidak ada lagi,” ujarnya.

ATS mengatakan, setiap kali korban meminta uang, dia selalu memberi hingga sebesar Rp 50 ribu.

Sementara tiga tersangka lainnya, hanya diam saat hendak ditanyai oleh awak media.

Kasat Reskrim Polres Toba Samosir, AKP Nelson Sipahutar menyebutkan, korban selama ini tidak lagi bersekolah dan hanya menempuh pendidikan hingga kelas 2 SD.

Dikutip dari Tagar.id, Nelson mengatakan kondisi mental korban baik-baik saja.

“Secara medis saya tidak bisa kasih jawaban pasti. Tapi ketika saya ajak ngobrol, saya lihat baik-baik saja. Tidak ada seperti keterbelakangan mental atau bagaimana,” sebutnya, Senin (20/01/20) siang.

Nelson menambahkan, jika korban tidak pernah diperkosa secara bersama-sama. Pasalnya, antara pelaku satu sama lain tidak saling mengetahui.

“Jadi para tersangka ini tidak saling mengetahui satu sama lain. Makanya mereka tidak pernah melakukan secara bersama-sama,” sebutnya.

Sambung Nelson, para pelaku tersebut sudah menikah, namun dua diantaranya berstatus sudah duda.

Pihak korban dan tersangka, kata Nelson membenarkan hendak dilakukannya perdamaian secara kekeluargaan. Namun ia menilai, perdamaian itu tidak menghalangi proses hukum.

“Jadi mungkin karena keluarga korban butuh biaya persalinan, makanya seperti itu. Tapi saya kira ini soal pemahaman tentang hukum,” ujar Nelson. (Luzian)