Menguak Misteri Kematian Jamaluddin Hakim PN Medan

KRIMINAL78 Dilihat

MEDAN (SUMATRA UTARA), KABARDAERAH,- Meninggalnya Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan Jamaluddin, masih belum menemui titik terang. Pihak kepolisian juga terus melakukan upaya untuk menguak misteri tersebut, Minggu (01/12).

Sementara keluarga korban, akan terus menunggu sekaligus berharap pihak kepolisian segera menuntaskan kejadian yang menjadi tanya itu.

“Kami berharap polisi bergerak cepat agar bisa menangkap pelaku secepatnya, kami yakin polisi pasti bisa menangkap pelakunya,” kata Faridin, keponakan almarhum Jamaluddin, di Nagan Raya, Aceh, Sabtu (30/11), dilansir dari Republika.

Lain hal dengan yang diberitakan pada awal kejadian ketika ditemukannya mobil korban dalam jurang kebun sawit milik warga. Kata Faridin, pelaku diduga sengaja menghabisi korban Jamaluddin, dengan cara mengikat tangan pelaku dan diduga melakukan tindakan kekerasan.

“Kami tidak menerima tindakan pembunuhan ini, kami tidak pernah ikhlas,” ucapnya menegaskan.

Istri mengaku rumahnya pernah diteror.

Zuraida Hanum (41), istri mendiang Jamaluddin, mengakui rumah mereka yang berlokasi di Perumahan Royal Monaco Blok D No 22, Medan Johor, Sumatera Utara, pernah diteror oleh orang tidak dikenal.

Kejadian itu dialaminya sekitar tiga pekan lalu sebelum suaminya ditemukan meninggal dunia.

“Sekitar 06.30 Wib kejadiannya, Waktu itu pagar pintu rumah kami sempat dirusak orang tidak dikenal diduga ditabrak menggunakan mobil,” kata Zuraida di Suka Makmue, Nagan Raya, Sabtu (30/11), dilansir dari Republika.

Lebih jelas Zuraida mengungkapkan, waktu itu pagar pintu rumah kami sempat dirusak orang tidak dikenal, akibatnya pagar rusak parah. Namun sayang cctv waktu itu juga rusak, jadi nggak terekam pelakunya.

Ia menceritakan, kejadian tersebut juga tidak jelas sengaja atau tidak dilakukan. “Ketika keluar rumah juga tak ada orang,” jelasnya.

Sambungnya, zuraida mengaku, selama suaminya (Jamaluddin) bertugas di PN Medan tidak pernah bercerita apapun tentang masalah yang dialaminya selama menangani berbagai kasus.

“Nggak ada, bilang diteror atau diancam segala macam. Bahkan pas hari kejadian itu saya seperti biasa menyiapkan berbagai kebutuhannya,” kata Zuraida sambil menyeka air matanya.

Diketahui, pada hari kejadian malang tersebut, korban keluar rumah usai shalat subuh dan hendak bergegas ke Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang Sumatera Utara.

Zuraida menerangkan, bahwa hari itu suaminya bilang untuk menjemput seorang teman. Namun sampai saat ini, teman yang disebutkan almarhum juga menjadi misteri bagi Zuraida.

Siapakah dalang dibalik pembunuhan seorang penegak keadilan Medan ini?
Bagi pihak kepolisian, misteri harus segera terpecahkan, agar kualitas tak dipertanyakan. (BgZ)

Editor : Aldoris A