Dukung Pembangunan Bandar Antariksa, Bupati Biak Numfor : Jangan Ada Pihak yang Coba Provokasi

POLITIK57 Dilihat

JAKARTA,KABARDAERAH.COM-Bupati Kabupaten Biak Numfor,Provinsi Papua ,Herry Ario Naap S.Si., M.Pd menegaskan,bahwa dirinya juga semua elemen masyarakat mendukung pembangunan bandar antariksa sebagaimana yang telah direncanakan pemerintah pusat, bahkan lahannya sudah dipersiapkan pemerintah daerah dan masyarakat pemilik lahan setempat sejak tahun 1980-an itu.

Penegasan itu disampaikan Hery Ario Naap usai mengikuti rapat dengan Kepala Lembaga Antariksa Nasional (LAPAN) Pusat, jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Biak Numfor dan tokoh adat setempat di Kantor LAPAN Pusat Jl. Pemuda Persil No.1 Rawa Mangun,Pulao Gadung, Jakarta Timur, Jumat (12/3/2021).

“Saya selaku Bupati Kabupaten Biak Numfor hadir di kantor LAPAN Pusat Jakarta bersama dengan Ketua DPRD, sekretariat daerah, jajaran, serta tokoh adat, agama, dan tokoh pemuda, hadir dalam rangka pertemuan membahas rencana pembangunan lokasi peluncuran roket hasil kerja sama dengan SpaceX di Kabupaten Biak Numfor, Papua,” kata pria yang disapa Hery Ario kepada wartawan di depan halaman Kantor LAPAN Pusat.

Ia didampingi Ketua DPRD Kabupaten Biak Numfor, Milka Rumaropen, Sekda, Ketua Masyarakat Adat, Tokoh Agama,dan tokoh pemuda serta jajaran petinggi LAPAN pusat lainnya.

“Jadi, kehadiran kami di kantor Lapan Pusat, bahwa pertemuan yang kami lakukan beserta seluruh jajaran, kami pemerintah daerah menyampaikan kesediaan dan dukungan kami pada pemerintah pusat, khususnya Lapan dalam pembangunan bandar antariksa di Kabupaten Biak Numfor,” kata Hery.

Ia sempat membatanh terkait isu bahwa masyarakat Biak Numfor menolak pembangunan bandar antariksa yang akan dilakukan Lapan. Penolakan dari masyarakat ini Herry katakan adalah bentuk provokasi.

LAPAN Pusat akan Bangun bandara Antariksa di Kabupaten Biak Numfor (ilustrasi foto: Istimewa)

“Saya harus katakan bahwa saya dalam analisa saya melihat bagian ini bahwa, kami masyarakat, pemerintah, dan tokoh adat siap menerima bandara antariksa. Sehingga jangan ada yang terus memprovokasi, bahkan mungkin saja saya harus katakan mereka menginginkan untuk tidak di Biak tetapi di daerah mereka atau di tempat mereka, atau di negara mereka. Sehingga provokasi ini dimainkan untuk supaya bandara ini tidak dibangun di Biak,” tegasnya.

Dijelaskan, pembangunan bandar antariksa di Biak Numfor ini akan berdampak positif bagi masyarakat sekitar, baik dari segi ekonomi, infrastruktur, pendidikan dan lainnya.

Ia menegaskan, terkait status lahan, bahwa sekitar tahun 1980-an, pemerintah,masyarakat hak ulayat setempat telah menyiakan untuk pembangunan bandar Antariksa.

“Status lahannya perlu kami sampaikan bahwa tahun 1980-an lokasi ini telah ditetapkan untuk menjadi lokasi pembangunan, atau milik Lapan untuk bandara antariksa. Dalam perkembangan dan dinamika ini memang ada pro dan kontra di beberapa hal yang teknis tetapi telah disepakati dalam pertemuan kami dengan pihak Lapan hari ini, kami berkomitmen itu juga menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah daerah,” terangnya.

Selain itu, Hery juga menekankan, bahwa pemerintah pusat maupun investor yang akan membangun bandara Antariksa di Kabupaten Biak Numfor harus terdahulu mensosialisasikan kepada masyarakat.

“Harus ada sosialisasi kepada masyarakat untuk memberikan pemahaman tentang dampak positif mauopun negatif dari pada pembangunan bandara tersebut. Pois selanjutnya, adalah apa yang menjadi hak-hak maupun keberpihakan kepada masyarakat setempat (masyarakat Hak Ulayat) dimana bandara tersebut dibangun harus dipenuhi. Jadi, itulah yang kami sampaikan dalam pertemuan kami dengan Kepala Kantor LAPAN Pusat pada Jumat 12 Maret 2021 hari ini.

Kantor Bupati Biak Numfor, Papua (foto:Istimewa)

Selain itu, Hery juga menjelaskan secara singkat duduk persoalan pro kontra tentang lahan. Ia juga menghimbau agar masyarakat setempat jangan sampai ikut terprovokasi oleh pihak lain, yang (mungkin) tidak menginginkan Bandar Antariksa tidak dibangun di Kabupaten Biak Numfor.

“Kami masyarakat, pemerintah, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, siap untuk menerima Bandar Antariksa, sehingga jangan ada yang terus memprovokasi,” imbuhnya.

“Ya, saya harus katakan, mungkin saja mereka menginginkan supaya bandara tersebut tidak dibangun di Biak Numfor, tapi di daerah mereka atau di negeri mereka? Provokasi ini dimainkan supaya bandara antariksa tidak jadi dibangun di Kabupaten Biak Numfor. Jadi itu yang perlu saya klarifikasikan kepada teman-teman media,” tutup Bupati Biak Numfor,Herry Ario Naap S.Si., M.Pd. * (Domi Lewuk).