Presiden Partai Indonesia Terang, Hj. Rizayati Sampaikan Belasungkawa dan Mengutuk Keras Peledak Bom Bunuh Diri di Katedral Makasar

LIPUTAN KHUSUS26 Dilihat

JAKARTA,KABARDAERAH.COM-Presiden Partai Indonesia Terang (Pinter) , Dr (Cn) Hj.Rizayati,S.H.,M.M, menyampaikan keprihatinannya dan “mengutuk keras” pelaku bom bunuh diri di pelataran Gereja katedral Makasar,Sulawesi Selatan (Sulsel),Minggu (28/3/2021).

Menurutnya di tengah dunia didera krisis penyakit Virus Corona (COVID-19) lagi-lagi ada oknum tak bertanggung jawab yang ingin mengoyak suasana kedamaian ,keamanan dan keteraman Indonesia. Peristiwa ini memiluhkan karena memasuki Pekan Suci Perayaan Hari Besar Agama jelang Paskah umat Kristiani justru kita dikejutkan degan tindakan yang mengarah pada teroriosme terhadap kedamaian Indonesia.

“Saya menyampaikan rasa prihatin atas sektor keamanan kita, turut berbelasungkawa terhadap korban, dan mengutuk keras tindakan tersebut apapun motif, niat dan motivasi pelaku,” kata Presiden Partai Indonesia Terang (PINTER) kepada wartawan di Jakarta, Minggu (28/3/2021).

Ia menegaskan, agar masyarakat tenang dan tidak mudah diprovokasi oleh pihak-pihak tertentu terhadap peristiwa tersebut.

“Kita yakin dan berharap pihak kepolisian agar segera menangkap aktor intelektual berikut mengungkap motif pelaku bom bunuh diri tersebut,” tegasnya lagi.

Presiden Pinter juga menghimbau kepada para kader partai politik yang baru saja dideklarasikan pada 1 September 2020 di Jakarta lalu itu.

“Iya, saya sangat berharap kepada semua kader, simpatisan maupun anggota Partai Indonesia Terang (Pinter) agar tetap menjaga keamanan dan kerukunan antar ummat beragama. Disamping itu saya juga berharap kepada aparat penegak hukum agar memberikan kenyamanan bagi setiap insan di bumi pertiwi dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya,” pinta penggagas program INDONESIA TERANG yang telah membangun puluhan rimu unit Lampu Penerang Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS) di seluruh pelosok Indonesia sejak dilanuchingnya sejak 2019 lalu tersebut.

Pengusaha Nasional kelahiran 1 September 1984 di Kabupaten Bireuen, Provinsi Nagro Aceh Darusalam yang mendapat gelar adat Cut Nyak Cahaya Jeumpa diberikan langsung oleh Ulama kharismatik Aceh, Tgk Muhammad Amin (Abu Tumin), mempeusijuek (menepungtawari) bersama suaminya Imran Abdul Hamid 28 Juli 2020 ini sangat berharap pihak penegak hukum segera ungkap tuntas dan diproses secara hukum.

“Harapan terbesar kepada pihak keamanan adalah agar meningkatkan keamanan Dilingkungan tempat ibadah untuk menghindari potensi kejadian serupa terulang kembali disamping memberdayakan ‘policyng oriented community’ sebagaimana digagas oleh Kapolri sebelumnya, bahwa setiap anggota masyarakat adalah ‘polisi’ bagi lingkungannya,” ujarnya.

Saat disinggung apakah peristiwa Bom Bunuh Diri di Makasar tersebut bagian dari terorisme yang masih bercokol di Indonesia, Hj.Rizayati meyakini dugaan tersebut bisa saja benar.

“Iya, saya pikir demikian, bahwa peristiwa tersebut (bisa) saja diduga bagian dari aksi terorisme yang mengancam sektor keamanan kita. Oleh karena itu, disamping Polri, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme juga harus maximal dalam konteks ini,” imbuhnya. (domi lewuk).