Sang Kaisar Turun Tahta, Kerajaan Sambo Runtuh Tiba-Tiba

Sumbar.KabarDaerah.com– Para pemain yang diduga masuk dalam konsorsium 303 harus berhati hati. masyarakat hari ini sudah pintar, Informasi didunia maya sangat cepat beredar.  Kecerdasan masyarakat indonesia akhirnya yang membuat kejahatan sang kaisar menjadi terang benderang. terkait informasi ini banyak yang tidak percaya, dan banyak juga yang percaya.

Menurut informasi yang tertulis di skema sang Kaisar Sambo dan Konsorsium 303 Ini disebutkan 30 Daftar nama mulai pengusaha dan pejabat. tetapi hal yang mustahil jika informasi ini diada adakan. toh sepak terjangnya sudah terlihat saat menangani kejahatan sang kaisar dalam melakukan pembunuhan berencana terhadap Josua Hutabarat.

Sumber: dikutip dari Tempo.com,

 

Ketua Komisi Kepolisian Nasional Mahfud MD menjelaskan mengenai maksud ucapannya soal kerajaan Ferdy Sambo di tubuh Polri saat rapat kerja dengan Komisi III DPR hari ini.

Dia mengatakan yang dimaksud dengan kerajaan itu adalah Divisi Propam.

“Saya mengatakan dilihat dari psikostruktural dan psikohirarki,” kata Mahfud saat rapat dengan Komisi Hukum DPR, Senin, 22 Agustus 2022.

Dia mengatakan awalnya mendapatkan informasi dan masukan dari senior di kepolisian dan mantan polisi tentang Divisi Propam Polri. Sebagai Kadivpropam, kata dia, Ferdy Sambo memimpin tiga jenderal bintang satu atau brigadir jenderal. Masing-masing memiliki tugas untuk menyelidiki, memeriksa, hingga memberikan sanksi.

Dan setiap tahapan penyelidikan itu, harus atas restu Sambo sebagai Kadivpropam Polri.

“Sehingga menjadi seperti kerajaan, seperti mabes di dalam mabes, itu cerita dari senior-senior,” tutur dia. Karena kekuasaannya yang luas itu dan membawahi tiga Jenderal Bintang Satu., Mahfud mengibaratkan Sambo yang berpangkat Irjen atau bintang dua, seperti memiliki lima bintang.

Menurut Mahfud, karena kekuasannya yang besar itu, penyelidikan kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat menjadi sulit pada awalnya.

Kasus ini, kata dia, baru mulai terbuka setelah jenderal di bawah Sambo dinonaktifkan.

Siapa Saja yang Tertulis di Skema Kaisar Sambo dan Konsorsium 303? Ini 30 Daftar Nama Mulai Pengusaha-Pejabat (Twitter/@Opposite090192),
Dikutip dari JatimNetwork.com
Beredar skema grafik Kaisar Sambo dan Konsarium 303 yang menjerat beberapa nama. Ferdy Sambo menjadi salah satu nama yang tertulis dalam grafik skema tersebut disusul beberapa nama pejabat lainya.
Tak hanya itu dugaan judi online Kaisar Sambo dan Konsarium 303 ini juga disebut melibatkan beberapa pengusaha tajir atau crazy rich Indonesia.
Beredarnya skema grafik Kaisar Sambo dan Konsarium 303 ini sempat membuat geger publik serta pihak kepolisian. Pasalnya hingga saat ini pihak kepolisian masih belum mengetahui siapa dalang dari penyebaran skema ini.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo ikut buka suara dan menyatakan bahwa penyebaran skema itu tengah didalami oleh Bareskrim Polri. Publik tengah dihebohkan dengan beredarnya skema “Kaisar Sambo dan Konsorsium 303” yang berisi dugaan sejumlah nama pejabat Polri terlibat dalam bisnis gelap.Dalam skema itu juga dijelaskan siapa saja pejabat Polri yang terlibat dalam bisnis gelap serta nomor teleponnya.(sumber dikutip JatimNetwork.com tersebut)

Semoga Dengan Runtuhnya Kaisar Sambo, Tidak Melibatkan Institusi Propinsi Sumbar.

mengutip kata Mahfud MD mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kerajaan sambo adalah Divisi Propam.

Menanggapi Runtuhnya Kerajaan sabo yang dimuat dalam media JatimNetwork.com, membuat ketua LSM KOAD angkat bicara :

Sangat memprihatinkan…Penegak hukum negeri ini.

Institusi yang diharapkan mampu melakukan penegakkan hukum, malah tak malu-malu melanggar hukum,

Mereka sepertinya tidak peduli lagi dengan prosedur, bahkan mereka tidak segan segan untuk berbohong walau sebenarnya diketahui publik.

Kebohongan yang mereka lakukan membuat kita miris, seakan mereka tidak takut menjadi tumbal kebohongan yang mereka lakukan, pada hal, tidak sedikit akibat yang telah mereka terima.

Salah satu contoh kekuasaan kaisar sambo, sekuat apapun sambo, hanya hitungan detik, sambo terjungkal ditangan seorang Jurnalis handal tukang rekayasa cerita bohong yang konon kabarnya adalah staff ahli Kapolri.

Kekuasan yang mereka miliki adalah kuasa mutlak dari yang Maha Kuasa, pada hal mereka bukan abdi Tuhan mereka hanya setia kepada nafsu mereka. Namun tanpa sadar, mereka telah menukar dengan harga diri dan nama baik institusi.

Kerajaan Sambo seprtinya sudah lama berjaya, terbukti mulai dari saat mengani demo, banyak rakyat yang terkapar tak bernyawa ketika ditangani manusia manusia tak berperasaan.

Seakan-akan mereka akan hidup selamanya, pada hal tanpa mereka sadari, mereka sedang diawasi mahluk Tuhan bertaring-tajam yang siap menerkam anak dan keluarga mereka setiap saat.

Sebagai Ketua LSM saya yang mengalami sendiri, dimana laporan pidana yang saya laporkan, dikatakan bohong-bohongan, sesungguhnya yang mereka lakukan gampang terbaca.

Sebagai penegak hukum yang ditugaskan negara. mulai dari institusi rendah sampai yang paling tinggi.

Bahkan mulai dari Jendral sampai ke brigadir, mereka dipaksa satu suara untuk mengatakan sesungguhnya kami adalah pembohong besar.

Terbukti, saat diajak diskusi, mereka sembunyikan kepala, pertanda mereka tak sanggup menerima kenyataan bahwa kebohongan mereka telah tercium.

Mereka tidak sadar bahwa kejahatan yang mereka lakukan, tersimpan rapi dihati masyarakat, mereka telah mejual kebenaran, menukar dengan harga yang sedikit.

Apa motif dibalik kebohongan yang mereka lakukan…???

Dalam acara televisi dikemukakan bahwa semua sudah diatur dari atas.

Sekarang tergantung siapa yang bayar. kebenaran benar benar mereka tutupi. bagaimanapun caranya, Laporan yang sudah di peti es kan, akan sulit untuk kembali di proses. Begitu kuatnya pengaruh. masyarakat lemah akan gampang mengalah, mereka frustasi melihat yang terjadi.

Bagaimana tidak..? pada hal ditingkat bawah, mereka tak sanggup menjawab berbagai pertanyaan, namun mereka tetap percaya diri mereka akan selamat dari hukum Tuhan.

“Sebelum saya melapor ke Propam, para pemain ternyata sudah mendahului, akibatnya laporan saya dihentikan peyelidikan bahkan dua hari sebelum lebaran “, kata ketua LSM KOAD ke media ini.

Menurut Ketua LSM KOAD., Indrawan, bahwa saya paham akan kejadian ini. Bagaimana keterkaitanya dengan laporan yang macet di setiap institusi kepolisian mulai dari tingkat terendah sampai yang paling tinggi.

“Hal ini saya alami sendiri, sebagai pelapor, dapat dikatakan bahwa saya bisa menjawab argunetasi dan alasan tak masuk akal atas macetnya laporan saya.Bahkan sekarang sudah tidak pakai malu-malu. Mulai dari Kapolsek, Kapolres bahkan sampai ketingkat Polda sepertinya sudah tidak segan untuk berusaha mematahkan pendapat pelapor tentang tindak pidana yang dilaporkannya,” kata Indrawan.Bahkan setingkat Perwira menengah di Wasidik Polda Sumbar, juga seakan-akan terbawa akan permainan tersebut. Ini pengalaman saya, kata Indrawan kepada media ini.

Dengan hancurnya kerajaan kaisar kejahatan, dapat merubah situasi dimasa yang akan datang.

Tambahnya lagi. semoga dengan kejadian ini, penegak hukum didaerah mau menerima perubahan.

“Hentikan mempersulit masyarakat untuk melaporkan perkara, Kejahatan Sambo saja bisa hancur, jangan mentang mentang kuku tuan tajam, gigi tuan masih kuat, tuan dipercaya dengan janji atas nama Tuhan, tuan tuan dipercaya sebagai penegak hukum didasari kepercayaan,” pungkas Indrawan mengakhiri komentarnya. (Tim)