Rusia dan Ukraina Saling Klaim Tewaskan Ratusan Personel Pasukan Musuh

KIEV, KABARDAERAH.COM- Saling ratusan tentara musuh tewas selama 24 jam sebelumnya dalam pertempuran untuk Bakhmut. Kiev mengaku menangkis serangan yang tak henti-hentinya dan sungai kecil yang membelah kota sekarang menandai garis depan baru.

Serhiy Cherevatyi, juru bicara militer Ukraina, mengatakan, bahwa 221 tentara pro-Moskow tewas dan lebih dari 300 terluka di Bakhmut.

Sementara Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, bahwa hingga 210 tentara Ukraina tewas di bagian Donetsk yang lebih luas dari garis depan.

Moskow tidak merinci korban Bakhmut, kota Donetsk timur, yang telah menjadi tempat salah satu pertempuran paling berdarah dan terpanjang dalam perang selama setahun.

Kedua belah pihak mengaku menderita dan menimbulkan kerugian yang signifikan di Bakhmut, sementara jumlah pasti korban sulit diverifikasi secara independen.

Intelijen militer Inggris mengatakan pada hari Sabtu, bahwa kelompok tentara bayaran Wagner Rusia telah menguasai sebagian besar bagian timur Bakhmut – suatu kemajuan yang diklaim oleh pendiri kelompok itu Yevgeny Prigozhin pada hari Rabu.

“Di pusat kota, Sungai Bakhmutka sekarang menandai garis depan,” kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam buletin intelijen hariannya, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (13/3).

Ukraina bersikeras bahwa mereka bertahan di Bakhmut dan memberikan “penolakan yang layak” kepada pasukan Rusia, dengan komandan yang bertugas membela Bakhmut mengatakan perlindungannya adalah kunci untuk serangan balik Ukraina.

“Penting untuk mendapatkan waktu untuk mengumpulkan cadangan dan memulai serangan balasan, yang tidak lama lagi,” kata militer mengutip Jenderal Oleksandr Syrskyi.

Moskow mengatakan, merebut Bakhmut akan melubangi pertahanan Ukraina dan menjadi langkah untuk merebut semua kawasan industri Donbas, target utama. Kiev mengatakan pertempuran itu menghancurkan unit-unit terbaik Rusia. **