Dicintai Rakyat, Dodi Hendra Diyakini Mampu Jadi Bupati di Tanah Datar dan Solok

BERITA UTAMA6902 Dilihat

Kab. Solok – Pasca Pileg 14 Februari 2024 lalu di Kabupaten Solok, terdapat banyak kisah menarik seputaran politik di kalangan masyarakat. Hiruk pikuknya masih terdengar menjelang pelantikan anggota DPRD Kab. Solok periode 2024 – 2029. Bahkan, dugaan kecurangan dalam pemilihan suara kian terusut dan menjadi argumentasi kontroversi di sosial media.

Namun, paling menarik diantara mereka yakni sosok Ketua DPRD Kabupaten Solok, Dodi Hendra yang masih mendapat hati dan kepercayaan masyarakat. Hal itu dibuktikan ketika dirinya mendapatkan suara tertinggi di Partai Gerindra, dapil III Kab. Solok, berkisar 1649 suara. Tapi, masih ada suara lainnya yang dicurigai dicurangi oleh beberapa pihak. Sebab, Dodi saat ini melangsungkan gugatan/tuntutan kasus kecurangan pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK).

Ketua DPRD Kab. Solok, Dodi Hendra

Pernah Mondok di Pesantren

Dodi Hendra yang merupakan putera Kubung, karena dirinya dielu elukan masyarakat sebagai wakil daerah tengah.

Dodi Hendra alumni Pesantren MTI Syeh M Jamil Jaho Kota Padang Panjang. Meski demikian, dirinya dihantam berbagai fitnah yang sama sekali tak mempan olehnya. Sempat dirinya dikondisikan untuk masuk penjara dengan berbagai fitnah kasus, namun berkat keimanan dan ketulusan dia dalam menjalani kehidupan serta ibadahnya, sehingga apapun tuduhan miring terhadapnya tak bisa dibuktikan sama sekali.

“Allah SWT akan melindungi umat yang berserah diri dan dijauhkan dari aegala bentuk bencana, bahkan fitnah,” ucap Dodi Hendra di rumahnya, Minggu (17/3/24).

Tetap Kokoh Meski Ratusan Kali Dizalimi

Ketua DPRD Kabupaten Solok, Dodi Hendra sering menjadi kontroversi di kalangan masyarakat. Pasalnya, begitu banyak pemberitaan yang menjelekkan dirinya, namun ia mampu menepis hal negatif yang dituduhkan terhadapnya.

“Ratusan kali saya dizalimi, difitnah, diancam dan hendak dipenjarakan tapi saya berhasil melaluinya dengan perjuangan luar biasa. Sebab, kebenaran itu murni, takkan terlumpuhkan oleh keburukan apapun,” terangnya.

Selama menjabat jadi Ketua DPRD Kab. Solok, Dodi Hendra banyak mendapat perlakuan tidak baik dari berbagai pihak. Bahkan sempat bersiteru dengan pemerintah daerah yang tak menyurutkan iman serta keyakinanya dalam membela hak rakyat demi mewujudkan keadilan dan kebenaran.

Ketua DPRD Kabupaten Solok, Dodi Hendra

Dianggap Sebagai “Kuda Hitam” Menjadi Bupati Kabupaten Solok dan Tanah Datar

Menariknya, Dodi Hendra dianggap para tokoh sebagai “Kuda Hitam” menjadi Bupati Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok.

Kuda hitam adalah seseorang atau suatu hal yang kurang dikenal pada masa sebelumnya yang meraih pengaruh dalam sebuah situasi, khususnya dalam kompetisi yang melibatkan berbagai pesaing, atau seorang kontestan yang berada di atas kertas yang seharusnya tampak tak sukses namun malah berhasil.

Bujang salah seorang pengamat politik lokal mengatakan bahwa Dodi Hendra diyakini memiliki pengaruh yang besar nantinya apabila masuk ke tataran politisi dan Masyarakat di Tanah Datar.

Dodi telah lama bergaul dan bersosialisasi di Kabupaten Tanah Datar. Karena, ia juga putera Padang Magek, Rambatan, Kab. Tanah Datar.

Banyak dari para tokoh masyarakat meminta Dodi Hendra untuk maju sebagai Calon Bupati Kab. Tanah Datar.

Kemudian, disamping itu tawaran senada juga ia terima dari banyak tokoh masyarakat di Kabupaten Solok agar Dodi Hendra mau memimpin Kabupaten Solok sebagai Bupati.

Menurut masyarakat Dodi Hendra diyakini mampu mengimbangi Epiyardi Asda jika mencalonkan nanti menjadi Bupati Solok.

Seperti disampaikan oleh para tokoh, Dodi Hendra mempunyai jaringan yang banyak. Mulai dari Petinggi Partai Gerindra di pusat hingga ke daerah, lalu memiliki jaringan yanh kuat di birokrasi Sumatera Barat, ungkap Bujang.

Selain Dodi Hendra, ada sejumlah tokoh politik lainnya di mata masyarakat Kabupaten Solok yang mampu bersamaan dengan Dodi Hendra dalam melawan kezaliman rezim, diantaranya ; Bahtul, Dendi, Madra, Zamroni, Bahkri, Hafni Hafiz, Olzaheri dan Efdizal.

Menanggapi hal tersebut, Dodi Hendra menyerahkan semuanya kepada petinggi partai.

“Saya hanya menunggu perintah dari Partai Gerindra dalam hal ini Bapak Prabowo Subianto yang sebentar lagi menjadi Presiden RI dan Andre Rosiade selaku Ketua DPP Partai Gerindra Sumatera Barat. Kita tunggu saja, mohon agar masyarakat bersabar,” ulas Dodi.

“Kita juga menunggu perintah dan saran dari guru besar politik Sumatera Barat, khusunya Kab. Solok yakni ; Bapak Gusmal dan Bapak Gamawan Fauzi,” tambah Dodi Hendra.

Motivasi Dari Dodi Hendra

Figur seperti Dodi Hendra menjadi motovasi oleh berbagai kalangan masyarakat dan para tokoh. Pasalnya, perjuangan seorang pemuda yang berhasil membawa suara masyarakat sebagai seorang Ketua DPRD Kab. Solok periode 2019-2024.

“Yang saya lalui bukanlah hal mudah, sebab ini semua amanah dan sudah menjadi kewajiban saya untuk mewujudkan keadilan dan kebenaran untuk rakyat,” ungkap Dodi Hendra.

Ketika dirinya diterpa oleh ratusan penzaliman, dia hanya tersenyum untuk terus berdiri dan berjuang melawan kezaliman tersebut.

“Hidup boleh menjatuhkan, tinggal kita saja mau memilih mati atau bangkit,” ucapnya.

Dodi Hendra merupakan putera dari Almarhum Datuak Cumano salah seorang tokoh pendiri Pesantren Darul Ulum, Guguk Gadang, Padang Magek, Kec. Ramatang, Kab. Tanah Datar,  Sumatera Barat. Bahkan dikenal akrab bergaul bersama Pabasko. Istilahnya, Dodi Hendra disebut sebut Matahari Tigo Koto yang selama ini dari Lintau saja.

“Saya akan berjalan di jalan yang benar membawa amanah rakyat, tentunya juga pesan dari almarhum Ayah,” pungkas Dodi Hendra.

Diketahui saat ini, Dodi Hendra bersama tim tengah sibuk mengawal suara Partai Gerindra, juga suara Capres RI 2024 – 2029 Prabowo Subianto – Gibran.

“Mari semua doakan saya agar berhasil mengawal suara Calon Presiden RI kita Bapak Prabowo Subianto dan Calon Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming serta suara dari Partai Gerindra tingkat nasional maupun daerah,” tutupnya.

Penulis : Budi Gunawan