MANOKWARI, Senin (03 Juli 2017). Kabardaerah.com – Pendidikan merupakan bagian penting dari masadepan Anak dan hal inilah yang menjadi harapan setiap Orang Tua.
Hari ini Senin (03/07) mulai pukul 09.00 pagi WIT Sejumlah Orang Tua Murid dan Anak Murid di Wilayah Manokwari menyambangi Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Manokwari guna mempertanyakan terkait Penerimaan Murid baru di SMP Negri 02 Manokwari.
Mereka mempertanyakan terkait pendaftaran Penerimaan Murid Baru di SMP Negri 02 Manokwari yang sebagian dari Anak Mereka tidak dapat di terima, Mereka mencurigai adanya kecurangan di pihak Sekolah.
.
Salah satu Orang Tua Murid mengatakan ” Saya dengan beberapa Orang Tuan Murid sudah sejak pagi ada di Sekolah SMP Negri 02 untuk mau mendaftarkan Anak Saya tapi setelah di mulainya pendaftaran ternyata pihak sekolah katakan sudah tutup”. terangnya
.
“Alasannya mereka sampaikan karena Kuotanya sudah habis. itu yang Kami minta kejelasan kepada Pihak Dinas. Kami berharap Anak Kami dapat di terima. ungkap Yosina
.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Manokwari dalam penjelasannya yang di Sampaikan oleh Kasubag Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Bpk. Zeth Wonggor, S. Pd, M.A
“Dari tahun ke tahun mereka mengadu ke Dinas dan nanti dari Dinas ini yang nanti mendatakan ulang kembali Sekolah mana yang masih memerlukan Murid. Memang masing-masing Sekolah sudah menentukan jumlah murid baru yang di terima.
.
“Jadi solusi yang Kami berikan untuk masalah ini adalah Kumpulkan semua berkas pendaftaran ke Kami dan nanti selanjutnya Kami yang akan atur. jelasnya
“Tidak bisa apabila semua Orang Tua Murid menginginkan Anaknya harus masuk di satu sekolah saja sedangkan jumlah ruangan dan Meja sudah habis. pungkas Wonggor
.
Di tempat terpisah Wakil Kepala Sekolah SMP Negri 02 Manokwari Hendro Prayitno yang juga Ketua Panitia Penerimaan Murid Baru menjelaskan “Dari jumlah Murid yang di terima Kami pihak sekolah yang menentukan
.
Kami di SMP Negri 02 itu ada 6 Kelas dan masing-masing kelas itu 32 Siswa jadi jumlah total Siswa yang di terima itu berjumlah 192 Siswa”. terangnya
.
Lanjutnya Hendro mengatakan bahwa dari jumlah 192 Siswa itu terbagi menjadi dua bagian yaitu 60% untuk Anak Papua berarti 115 Siswa dan 40% atau 77 Siswa non Papua dan itu yang sesuai dengan Kebutuhan Sekolah”. (NB)
