DKJ Jambi Bertekad All Out Bersama FKPT , Cegah Faham Radikalisme dan Terorisme

TERBARU204 Dilihat

 

Jambi — Aksi pencegahan terhadap faham radikalisme dan terorisme terus dilakukan oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Jambi.

 

Kali ini FKPT Jambi bekerja sama dengan Dewan Kesenian Jambi (DKJ) untuk memproteksi masyarakat dari pengaruh paham radikalisme dan terorisme.

 

Para seniman dan budayawan dinilai mampu mencegah penyebaran paham itu di tengah masyarakat.

 

Hal ini disambut baik Ketua Dewan Kesenian Jambi (DKJ) Alamsyah Amir kepada media online ini. Diterangkan Alam seniman dan budayawan mempunyai tugas untuk melembutkan hati, untuk melahirkan kesadaran, rasa cinta kepada tanah air, penghormatan kepada pahlawan, penghormatan kepada sesama manusia, penghormatan kepada guru dan orang-orang kecil.

 

“Pada prinsipnya, DKJ akan bertekad all out untuk membantu pencegahan masuknya paham terorisme dan radikalisme ditengah masyarakat,” ujarnya.

 

Dia berharap, sinergitas antara DKJ dan FKPT akan berlangsung panjang. “Jadi para seniman, bisa membuat karya khusus, untuk menyadarkan masyarakat, betapa bahayanya terorisme.”

 

DKJ saat ini telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang dilakukan FKPT Provinsi Jambi, yakni dengan menghimpun beragam seniman dan budayawan dari latar belakang keilmuwan yang berbeda. Seluruh genre seni akan datang, seperti musik, tari, teater, film, sastra dan seni rupa.

 

Ketua FKPT Jambi Lukman Djafrie mengakui perlunya semua komponen masyarakat berperan aktif dalam pencegahan faham radikalisme dan terorisme yang menyesatkan.

 

“Para seniman maupun budayawan adalah suatu komponen yang sangat penting khususnya untuk menyebarkan pesan kepada masyarakat, untuk ikut serta mencegah munculnya paham terorisme,” katanya.

 

Lukman menilai, para seniman atau budayawan bisa memberi pesan bukan hanya melalui karyanya saja, tapi ketika melakukan kegiatan apapun.

 

“Intinya pesan-pesan yang disampaikan itu mengandung makna untuk ikut serta mencegah,” tuturnya.

 

Dia juga menegaskan seniman dapat memainkan kontribusi terhadap upaya pencegahan terorisme yang tidak jarang menyalahgunakan ilmu pengetahuan, terkait seni budaya sebagai topeng dan tameng berbagai aksi terorisme.

 

Menurut purnawirawan ini, terorisme adalah persoalan ideologi dan pemahaman yang salah tentang cita-cita yang tidak sesuai dengan NKRI.

 

“Meski begitu, bahwa peluru tajam, penangkapan dan penegakan hukum semata dirasa bukan jalan tunggal untuk memutus aktifitas terorisme di Indonesia,” tegas Lukman.

 

Rencananya, kegiatan akan dilaksanakan di Odua Weston Hotel pada 27 Juli mendatang. Bila tidak ada halangan akan dihadiri oleh Gubernur Jambi Zumi Zola dan sejumlah pihak lainnya.

 

Disamping itu akan melibatkan ratusan seniman dan budayawan. Kegiatan ini mengusung tema “Pelibatan Komunitas Seni dan Budayawan Dalam Pencegahan Terorisme”.

 

Menurut data FKPT Jambi, dalam dua tahun terakhir sudah terungkap dua kasus di mana warga asal Jambi tercatat berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok radikal ISIS.

 

Selanjutnya tim Densus 88 Antiteror menangkap suami-istri terduga teroris di Kota Jambi. Keduanya ditangkap di rumahnya di Kampung Bugis RT 35, Kelurahan Kenali Besar, Kecamatan Alam Barajo.

 

Terakhir Warga Desa Lempur Danau, Kecamatan Keliling Danau, Kerinci ditangkap karena diduga terafiliasi dengan ISIS. (zar)

 

 

Tinggalkan Balasan