Gubernur Lepas Keberangkatan 1.076 Jemaah Calon Haji Maluku

TERBARU64 Dilihat

Kabardaerah.com – Gubernur Maluku Said Assagaff melepas keberangkatan  1.076 Jamaah Calon Haji (JCH) Maluku ke Tanah Suci Mekkah, ditandai dengan penyerahan bendera Lambang Provinsi Maluku kepada Ketua Kelompok Terbang (Kloter) 13, Abdul Rahman Seli, di Asrama Haji Waiheru Ambon, Kamis (3/8).

Sesaat sebelum melepas JCH Maluku ini, Gubernur Assagaff meminta para “tamu Allah” tersebut untuk selalu menjaga kesehatan selama berada di Tanah Suci Mekkah. Sebab temperatur udara  di sana sangat panas. Apalagi perjalanan panjang, terjadi perubahan cuaca dari Indonesia hingga ke Jeddah, Arab Saudi dan Kota Suci Mekkah.

 

Assagaff menuturkan, bahwa dirinya mendapat kabar dari Tanah Suci, ada jamaah di sana yang coba keluar tidak menggunakan alas kaki, karena suhu yang panas mengakibatkan tapak kaki jamaah tersebut sampai melepuh.

“Saya minta kepada JCH untuk selalu tetap jaga kondisi, karena panas Mekkah itu mencapai 40 sampai 47 derajat celsius. Jadi harus selalu menkonsumsi air putih dalam jumlah yang banyak, jaga kesehatan,” imbaunya.

Assagaff juga meminta JCH asal Maluku untuk menjaga nama baik Bangsa Indonesia dan Maluku. Karena di Tanah Suci Mekkah akan bertemu dengan jutaan jamaah dari seluruh negara di dunia.

“Antara sesama jamaah harus jaga kekompakan dan saling mengingatkan. Saya minta saudara-saudara juga untuk fokus beribadah dulu, jangan ke pasar atau jalan-jalan untuk berbelanja karena bisa berpengaruh terhadap pelaksanaan ibadah haji nanti.

Dia juga mengimbau kepada para JCH, agar menjadikan kesempatan berhaji ini untuk beribadah kepada Allah SWT dengan sungguh-sungguh agar menjadi haji yang mabrur.

Selanjutnya Assagaff menyampaikan, untuk tahun ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku memberikan bantuan sebesar Rp 1.500.000, kepada tiap JCH untuk biaya embarkasi di Ambon dan Makassar. Biaya ini, disebutnya, mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya,  Rp 1.000.000.

Menyinggung tentang embarkasi haji, Assagaff menegaskan pihak Pemprov Maluku terus berjuang agar pada tahun–tahun mendatang, Kota Ambon menjadi embarkasi sendiri. Dengan begitu, JCH dari Maluku tidak harus berlama-lama menginap di embarkasi Makassar.

Menurut Assagaff, pada tahun ini JCH Maluku masih bermalam dua hari di Makassar. Dirinya optimis, tahun–tahun berikutu, JCH Maluku hanya transit satu atau dua jam di Bandara Makassar, kemudian pindah pesawat dan langsung terbang ke Jeddah.

“Berbagai upaya harus dilakukan dan dipersiapkan sebagai syarat menjadi embarkasi sendiri. Seperti fasilitas asrama haji, standar bandara dan fasilitas lainnya,” tuturnya.

Sementata, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Maluku, Fesal Musaad dalam laporannya mengakatan, sesuai keputusan Kementerian Agama, kuota jamaah haji Maluku tahun 2017 berjumlah 1.090 orang.

“Kuota tersebut naik dari sebelumnya 569 orang. Dari kuota  1.090 orang, yang berangkat itu hanya 1.076 orang, karena 2 orang meninggal dunia dan 7 orang mutasi,” bebernya.

Menurut Fesal, JCH asal Maluku akan diberangkatkan menuju embarkasi Makassar pada tanggal 4 dan 5 Agustus dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Dan pada tanggal 6 dan 7 Agustus diberangkatkan ke Tanah Suci Mekkah lewat Jeddah Arab Saudi.

“Sedangkan kedatangan jamaah haji  setelah menunaikan ibadah haji dijadwalkan  pada tanggal 16 September 2017,” kata Fesal.

Usai melepas JCH asal Maluku,  Gubernur Assagaff didampingi Kakanwil Kemenag Maluku, Imam Besar Mesjid Raya Al-Fatah H.R.R Hasanusi dan sejumlah undangan lainnya, melakukan peletakan batu pertama pembangunan masjid Jabal Nur di Asrama Haji Waiheru.

Assagaff berharap masjid ini tidak saja, akan digunakan bukan saja bagi para JCH, tetapi juga bagi masyarakat yang ada di lingkungan Negeri waiheru dan sekitarnya.

“Jadikanlah masjid ini sebagai pusat pembangunan peradaban umat. Semoga masjid ini dapat menjadi sumber pencerahan bagi masyarakat yang ada di sini,” demikian Assagaff.(*)

Tinggalkan Balasan