SMPN 01 Manis Mata Keluhkan Kekurangan Tenaga Pendidik‎ ‎

DAERAH, TERBARU98 Dilihat

KALBAR.KABAR DAERAH.COM – ‎Kekurangan jumlah guru, khususnya yang berstatus pegawai negeri sipil, di SMPN 01 Kecamatan Manis Mata, Ketapang sangat di keluhkan warga masyarakat khususnya para orang tua murid.

‎Keprihatinan atas kurangnya tenaga pendidik atau guru ini disampaikan langsung oleh Herwanto Yusup, Ketua Komite Sekolah SMPN 01 Kecamatan Manis Mata Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat, Selasa, ( 26/12/ 2017).‎

‎Menurut Herwanto Yusup, bagaimana tidak prihatin jumlah siswa atau murid dengan jumlah guru sama sekali tidak sebanding. Dijelaskan olehnya sampai saat ini guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil ( PNS) di SMPN 01 Manis Mata hanya empat (4) orang saja, ditambah tenaga guru honorer ada tujuh belas orang (17) orang. Sementara jumlah siswanya ada 549 siswa atau murid. Dengan kondisi keterbatasan tenaga pengajar seperti ini, menurutnya tentu jauhlah dari harapan ketika kita berbicara masalah mutu dan kwalitas.


“Saya berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang khususnya Dinas Pendidikan, mendengar keluhan kami, dan kiranya dapat menambah tenaga pengajar yang profesional dan berpengalaman. Hal ini tentunya demi generasi penerus masa depan kita” ungkap Herwanto Yusup dengan nada penuh harap.

‎Hal senada juga di ungkapkan oleh oleh Kepala Desa Manis Mata Nanang Kosim. Menurutnya di Kecamatan Manis Mata ini, memang hampir semua sekolah mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), dirasakan tenaga pendidik atau guru sangat-sangat kurang.

Kondisi ini sangat mengkhawatirkan dan terkesan kontradiktif. Pasalnya beberapa tahun ini pemerintah pusat tengah menggalakkan penerapan kurikulum 2013. Kurikulum tersebut lahir untuk menggantikan kurikulum 2006. Dengan bertujuan agar muatan pembangunan karakter siswa bisa ditampah.

Dimana para pelajar saat ini dianggap kurang memiliki budi pekerti. Kurikulum ini pun sejalan dengan program revolusi mental milik Presiden Joko Widodo yang tertuang dalam Nawacita.

‎“Cuma bagaimana mau menjalankan revolusi yang maksimal dalam dunia pendidikan, kalau di sekolah-sekolah tenaga pengajar atau pendidiknyasangat minim atau kurang,” lirih, Nanang Kosim.

‎“Ini keprihatinan kita semua, daerah lain juga pasti punya masalah yang sama, bukan hanya Kecamatan ManisMata. Kita berharap Pemerintah Daerah mendengar, tanggap dan melakukan tindakan responsif terhadap keprihatinan dunia pendidika daerah pedalaman,” imbuhnya.‎

‎Ia menambahkan, kalau untuk PNS struktural jelas masih bisa ditutupi. Tapi kalau untuk posisi PNS pendidik, butuh kemampuan khusus dalam mengajar, harus dididik dulu terkait psikologi pendidikan, apalagi menghadapi anak jaman sekarang yang hobbinya dengan hal-hal yang bersifat instand, sifat masa bodoh, yang sudah sangat jauh dari norma-norma dan nilai-nilai ketimuran sebagai budaya dasar Bangsa kita. **

(Zl)