KEDIRI.KABARDAERAH.COM- Sangat miris memang, jika di Kota Kediri yang baru-baru ini mendapatkan penghargaan Smart City masih saja ada siswa yang bolos saat jam sekolah.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Drs. Siswanto MPd, hal ini terjadi karena masih kurangnya sinergitas antara tiga elemen penting. Peran ketiga elemen ini tak lain sebagai kontrol dan pengawasan terhadap siswa yang bolos saat jam sekolah.
“Sebenarnya ini kan tanggung jawab bersama. Pemerintah melalui sekolah, masyarakat, dan orang tua. Ketiganya harus jalan bareng-bareng,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan itu saat ditemui kabardaerah.com, Selasa (9/1/2018).
Di saat jam belajar, siswa sepenuhnya adalah tanggung jawab pihak sekolah. Juga tidak dipungkiri bahwa peran masyarakat, terutama penjaga warung kopi.
Menurut Siswanto pemilik warung harus melarang siswa untuk tongkrongan di warungnya saat jam sekolah. Sekaligus mengingatkan mereka untuk tidak bolos sekolah.
“Dengan kata lain ‘kamu masih sekolah, maka harus masuk sekolah’. Misal saat jam sekolah ada siswa yang beli kopi di warung, jangan dilayani,” tegasnya.
Tidak hanya di warung-warung kopi, tapi Mall dan Bioskop juga perlu pengawasan dan peran masyarakat untuk memperingatkan mereka. “Kalau ini bisa berjalan, insya Allah dalam mengurangi bolos anak sekolah itu bisa terlaksana,” lanjutnya.
Berdasarkan fakta yang terjadi, menurutnya banyak siswa bolos sekolah yang berasal dari Kabupaten dan tertangkap oleh Satpol PP Kota Kediri. “Karena penanganannya sangat beda dengan kabupaten. Satpol PP Kota Kediri ini luar biasa dibandingkan dengan yang lain,” tandasnya.
(Ais/Gus)
