Ironis, Beasiswa Mahasiswa Afirmasi Asal Nabire Dipangkas Demi PON 2020

BERITA UTAMA65 Dilihat

NABIRE (PAPUA), KABARDAERAH.COM – Ironis, dana pendidikan yang diperuntukkan mahasiswa Afirmasi asal Kabupaten Nabire dipangkas dinas pendidikan untuk penyelenggaran Pekan Olahraga Nasional (PON) ke 20 tahun 2020.

Sejumlah mahasiswa asal Nabire yang berkuliah di berbagai universitas di Indonesia pun meminta kejelasan perihal dana tersebut.

Salah seorang mahasiswa asal nabire, Rachel menyebutkan, sebelum dananya dipangkas Dinas Pendidikan sempat minta data mahasiswa afirmasi seluruh Indonesia untuk dikirimi bantuan pendidikannya.

“Sebelum bilang dipangkas, mereka minta data. Setelah data diberikan baru bilang dana kami pangkas,” ungkap Rachel.

Ia menambahkan, jika sebelumnya selalu ada bantuan, namun untuk tahun ini sama sekali tak ada bantuan dana pendidikan.

“Sebelumnya ada, saya mulai sejak tahun 2014. Namun untuk sekarang tidak,” ujarnya, Rabu (22/01).

Disamping itu, hal senada juga diutarakan Ida, seorang mahasiswa yang sedang berkuliah di Semarang. Ironisnya, Ida mengaku, pada tahun 2019 juga telah dilakukan juga pemangkasan dengan alasan serupa.

“Iya begitu, malah tak ada Bantuan dana tahun kemarin. mereka bilangnya (Pemda Nabire) dana itu untuk kebutuhan PON 2020. Tapi Tahun ini tidak dapat, kemarin teman-teman mereka ke kantor keuangan baru mereka kasi tahu dana akan dialokasikan ke Pon 2020,” katanya.

Sementara itu, Menurut Sekda Provinsi Papua Hery Dosinaen kepada media di Jayapura beberapa waktu lalu mengatakan, dalam perda tersebut pembiayaan ini menjadi tanggungjawab Pemerintah Pusat, Pemprov Papua dan Pemerintah Kabupaten/Kota yang menjadi kawasan atau klaster-klaster PON XX 2020.

“Masing-masing pemerintah daerah tersebut di antaranya Kota dan Kabupaten Jayapura, Biak Numfor, Merauke, Mimika serta Jayawijaya,” jelasnya.

Dari penjelasan yang diutarakan Hery tersebut, yang menjadi segudang pertanyaan mengapa dana pendidikan untuk mahasiswa Afirmasi asal Nabire juga dipangkas. Padahal sesuai pernyataan Hery, Nabire sama sekali tak terlibat.

Oleh karena itu, Rachel berharap terkait dana tersebut dapat diberikan kejelasan kepada para mahasiswa.

“Ya kita berharap diselesaikan, biasanya kami nerima diakhir tahun 18 juta, sekarang 12 juta. Kalau dapat jangan lagi ada pemangkasan dan diberikan per semester,” pungkasnya. (Ronal/BgZ)