26 Miliar Dana Afirmasi Nabire Dipotong Pemprov, Ini Penjelasan Kadis Dikbud Nabire

PAPUA, KABARDAERAH,- Sebesar 26 miliar dana Otsus untuk mahasiswa afirmasi asal Nabire, rupanya hanya bersisa 3 miliar setelah dipangkas Pemprov untuk kegiatan PON 2020 di Papua.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nabire Yulianus Pasang di ruang kerjanya mengatakan, Dana Otsus itu dipotong dari Provinsi dari 26 miliar dialokasikan di DPA Dinas Pendidikan dan bersisa sekitar Rp 3 miliar lagi.

“Awal perencanaan pada saat RAK dibuat, tapi saat itu masih pak Waipon (Kadis lama) sampai dengan masuk di DPA memang anggarannya masih ada dari perjalanan itu,” ujar Yulianus, Selasa (28/01).

Sementara itu, dana Rp 3 Miliar tersebut diakui Yulianus juga telah habis untuk pembayaran guru kontrak.

“Yang kita gunakan Rp 3 Miliar itu untuk guru kontrak, jadi memang semua itu dipangkas dipotong dari dana otsus 60% untuk pelaksanaan PON,” sebutnya.

Yulianus menambahkan, Dana Otsus yang dipotong tersebut sesuai dengan kegiatan-kegiatan yang tertera dalam DPA, seperti rehab sekolah maupun kegiatan bentuk fisik lainnya.

“Tapi tidak jalan karena semua dipotong, untuk 2019-2020 memang anggarannya dipotong Provinsi,” jelasnya.

Yulianus menuturkan, kalau saja dana tersebut tanpa pemangkasan, ia juga tidak akan pernah tidak membayarkan kepada mahasiswa nabire yang tersebar di berbagai kampus.

“Kalau anggarannya ada disini kita sudah berikan, saya sendiri sebagai kepala Dinas betul-betul sedih, saya sudah bolak-balik ke keuangan, Bapeda Dan Bupati tapi begitulah tidak ada yang saya tutup-tutupi dan inilah kondisinya. Yang tidak puas dengan penjelasan saya silahkan ditanya ke Bapeda dan keuangan,” imbuhnya.

Ia juga meminta maaf kepada seluruh siswa afirmasi yang berasal dari Nabire. Selain itu, ia berharap kepada mahasiswa asal agar tetap terus belajar dan tidak putus asa.

“Selaku Kadis saya mohon maaf, ini tidak ada unsur kesengajaan, tapi dilakukan pihak provinsi. Saya berharap, mahasiswa asal nabire tetap semangat dan tidak berputus asa,” pungkas Kadis Yulianus. (DZ/Luzian)

Editor : Aldoris A