Tanah Datar Butuh Gagasan Politik Baru, Alternatif Poros Tengah?

TERBARU114 Dilihat

TANAH DATAR, KABARDAERAH.COM,- Sebanyak tiga pasang bacalon dipastikan akan berlaga di Pilkada 2020 Tanah Datar, dan hampir rampung enam parpol pengusung sudah di isi oleh kandidat, seperti Golkar-PKS, Demokrat-Gerindra dan PPP-PAN.

Namun, masih ada tiga parpol “bebas” yang belum menentukan sikap politik dalam piljada langsung pada Desember 2020 mendatang, seperti Nasdem (3 kursi), PDI-P (2 kursi) dan Hanura (3 kursi). Dan pengabungan parpol ini akan menjadi 8 kursi yang bisa mengusung satu pasang calon.

Direktur Pusat Kajian Politik Studia Politika Novi Budiman, kepada kabardaerah.com, Selasa (11/08/2020) melalui cellularnya menyikapi, jika Tanah Datar butuh alternatif baru menghadapi pilkada ini agar demokrasi memang betul-betul hidup di Tanah Datar.

“Kalau pimpinan parpol memiliki visi untuk menyukseskan pesta demokrasi tentu jalan ini layak dilakukan untuk membuat poros baru. Alasan logisnya adalah keterwakilan suara pendukung ketiga partai tersebut mau dibawa kemana?,” ungkap Novi Budiman.

Artinya, kata Novi masyarakat jangan dipaksa untuk memilih sajian tiga pasang parpol saja, sementara jika dibandingkan dengan parpol yang sudah ada pengusung, ketiga parpol ini juga memiliki keterwakilan suara banyak diatas kertas.

Novi berpendapat bahwa poros baru, atau poros tengah atau aliansi baru entah apa saja nama lainnya, boleh dilakukan agar demokrasi dan suara keterwakilan partai terakomodir.

“Sedangkan untuk skala politik nasional saja ada stambus accord dan dulu disebut poros tengah, kini tinggal niat baik dari parpol tersebut apakah mereka punya keinginan atau tidak,” pungkasnya.

Sementara itu, Menurut Irwan Malin Basa seorang akademisi Tanah Datar menyikapi hal ini berpendapat, jika adanyo poros baru di pilkada Tanah Datar, tentu butuh keberanian ketua-ketua partai masing masing dan butuh restu dari pengurus provinsi dan pusat.

Dosen yang dikenal cukup konsen mengamati peta politik di Tanah Datar ini juga menyebutkan bahwa ide poros baru untuk pilkada Tanah Datar ini sangat tepat karena ribuan masyarakat yang pernah memilih partai (Hanura, Nasdem dan PDIP) ketika pileg dulu ingin ada calon dari partai ini.

“Jika ini tidak dilakukan oleh ketiga partai itu maka tidak tertutup kemungkinan masyarakat akan lari dari ketiga partai tersebut pada pemilu tahun 2024 nanti,” tegas Irwan Malin Basa.

Ia menegaskan, membentuk poros baru atau poros tengah apakah ketua ketua partai tersebut memiliki nyali politik? Kalau persoalan calon yang akan diusung, sebutnya masih banyak putra putri terbaik Tanah Datar yang berminat dan memiliki kemampuan.

“Entah kalau surat dukungan dari ketiga parpol itu sudah dikantong para calon dan belum mau diekspos,” tutup Irwan. (Bdoy/Tim)