Lembaga Kajian Nawacita Bersama PT.Karya Prioritas Indonesia Sepakati Kerjasama Investasi Ibu Kota Negara Penajam Kalimantan Timur

ADVERTORIAL32 Dilihat

KabarDaerah.com-PT.Karya Prioritas Indonesia dan Lembaga Kajian Nawacita telah tanda tangani Memorandum of Undestanding (MoU) tanggal 28 Oktober 2022.

 

Hadir dalam acara penandatangani itu Ir Syamsul Hadi ketua

umum dan Sekjen Lembaga Kajian Nawacita dan beberapa yang lainnya, dalam acara penandatanganan itu PT.Karya Priorita Indonesia diwakili oleh Setyo Witjaksono dan Kemas.HM Habiburahman sebagai Direktur dan Komisaris Utama.

 

MoU ini direalisasikan terkait kabar bahwa Proyek IKN terkendala pendanaan, karena banyak investor sebelumnya yang batal, berbagai telah cara dilakukan oleh pemerintah guna memulai proyek masih menghadapi berbagai kendala. dengan kehadiran putra bangsa ini semoga investor negara bisa mengambil hikmah, ketika mereka sudah melakukan MoU kemudian, tiba tiba membatalkannya ucap Kemas.MH.Habiburahman.

 

Siapa yang akan menyangka, ditengah kesulitan tersebut, tiba tiba muncul seorang putra bangsa yang memiliki kemampuan pendanaan cukup guna penyelesaian proyek IKN selesai seratus persen, bukankan itu bentuk kecintaannya terhadap negeri ini, kata Kemas MH Habiburahman.

 

 

Semoga dengan, ditandatangani MoU ini, Negara lain tidak akan memandang Indonesia sebelah mata, walaupun mereka telah mundur dari rencana investasi IKN kita tetap berterimakasih, walau telah membuat kita kecewa, sebut Kemas MH Habiburahman.

 

 

Lebih lanjut Kemas MH Habiburahman mengatakan, “walaupun demikian diharapkan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, hingga percepatan pelaksanaan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) segera tercapai”, kata Kemas MH Habiburahman.

 

 

 

Setelah melakukan koresponden kepada Bapak Ir. Syamsul Hadi Ketua Lembaga Kajian Nawacita (LKN) melalui surat resmi Nomor : 082/KPI/Investasi/X/2022 tanggal 14 Oktober 2022. Akhirnya PT.Karya Prioritas Indonesia bersama Lembaga Kajian Nawacita (LKN).

 

 

PT Karya Prioritas Indonesia dan Lembaga KajianĀ  NAWACITA akhirnya tandatangani MoU, setelah sebelumnya dilakukan pembahasan terkait realisasi dukungan pendanaan, sampai kepada percepatan pelaksanaan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

 

 

Selanjutnya LEMBAGA KAJIAN NAWACITA akan menyampaikan pemberitahuan secara resmi kepada Bapak Presiden Joko Widodo terkait dukungan terhadap pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

 

 

 

Dalam mendukung pendanaan untuk percepatan pelaksanaan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) serta seluruh sektor pendukung lainnya, PT Karya Prioritas Indonesia (PT.KPI) menyatakan siap melakukan investasi secara murni berdasarkan sumber pendanaan swasta murni, dimana sumber pendanaan yang akan dipergunakan, saat ini dalam proses.

 

Setelah perusahaan keuangan multinasional asal Jepang, Softbak memutuskan batal berinvestasi di IKN Nusantara. Dua konsorsium pembangunan megaproyek di Kalimantan Timur ini, juga dikabarkan menarik diri. Meski belum jelas konsorsium yang dikabarkan mundur. Kabar ini tentu menjadi pukulan telak bagi pemerintah. dalam mendapatkan kepercayaan publik pada pembangunan IKN Nusantara.

 

 

Kepercayaan publik akan semakin sulit didapat, setela SoftBank, membatalkan komitmennya untuk tanam modal dana hingga 40 miliar dolar AS dalam proyek tersebut.

 

Rapat dengan Menteri Investasi, Nevi Zuariana Pertanyakan Investasi untuk IKN.

 

 

Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuariana sempat mempertanyakan kondisi investasi terkini yang diperuntukan bagi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur. Hal tersebut diungkapkannya terkait dengan beredar informasi adanya investor potensial yang undur diri dan mengurungkan niat untuk ikut terlibat dalam mega proyek tersebut. Investasi pembangunan IKN sendiri menjadi salah satu yang ditawarkan Pemerintah Indonesia dalam pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF), di Davos, Swiss, 22-26 Mei 2022 lalu.

 

 

Dengan berbagai cara, pemerintah telah menggencarkan pencarian investor untuk pembangunan IKN. Terbaru, ada dua negara yang tengah dijajaki yakni Arab Saudi dan Uni Emirat Arab ditengah suasana yang dimikian muncul seorang anak bangsa Indonesia dibawah PT Karya Prioritas Indonesia.

 

 

Diharapkan dalam waktu dekat, setelah MoU ditanda tangani bersama antara Lembaga Kajian Nawacita dan PT Karya Prioritas Indonesia, masalah pendanaan IKN untuk sementara telah teratasi, namun demikian, doa dari seluruh rakyat Indonesia selalu diharapkan demi suksesnya rencana besar Presiden Joko Widdodo, kata kemas MH Habiburahman.

 

 

 

tambah Kemas, “Semoga tidak ada halangan yang berarti, sehingga dana investasi yang telah dialokasikan PT Karya Prioritas Indonesia (PT.KPI) dapat segera dipergunakan. kendati dimikian, Batalnya rencana investasi berbagai pihak, untuk ikut serta dalam rencana besar ini, semoga tidak mempengaruhi proses yang telah dan sedang dijalani PT Karya Prioritas Indonesia(PTKPI) bersama Lembaga Kajian Nawacita”, sebut Kemas MH Habiburahman. (Tim)