Angka Kemiskinan di Papua Barat Turun, Meski Masih Peringkat Ke 2

TERBARU56 Dilihat

MANOKWARI.KABARDAERAH.COM- Dalam Realese Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat yang bertempat di Aula Kantor BPS Provinsi Papua Barat Sowi IV, Manokwari menjelaskan tentang tingkat kemiskinan di Papua Barat menurun. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Papua Barat Suryana S ST MSi.

Melalui pemaparannya soal Profil kemiskinan di Provinsi Papua Barat yang berada di bawah garis kemiskinan pada Bulan Maret 2017 sebesar 228,38 ribu jiwa dengan persentase 25.10% hingga September 2017 menjadi 212,86 ribu jiwa atau 23.12% mengalami penurunan sebesar 1,99 persen poin.

Hal tersebut terlihat selama periode Maret 2017 sampai September 2017 jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 1,68 Ribu orang dari 20,70 ribu menjadi 19,02 ribu orang. Sementara, di daerah pedesaan turun sebanyak 13,85 ribu orang dari 207,69 ribu orang menjadi 193,83 ribu.

Pada September 2017, Komoditas Beras dan Rokok kretek filter memiliki share tertinggi terhadap pembentukkan Garis Kemiskinan (GK), baik di daerah pedesaan maupun perkotaan.

Share komoditi beras terhadap pembentukkan GK di wilayah perkotaan sebesar 20,59% dan untuk wilayah pedesaan 16,91%. Sedangkan untuk komoditas rokok kretek filter memiliki share sebanyak 9,41% untuk perkotaan dan 16,59% di pedesaan.

Saat dikonfirmasi lebih lanjut oleh Kabardaeerah.com mengenai peringkat tingkat kemiskinan masyarakat Papua Barat secara nasional, Suryana menjelaskan bahwa angka kemiskinan di Papua Barat masuk dalam peringkat ke dua setelah Provinsi Papua.

“Papua Barat ada di Peringkat kedua setelah Provinsi Papua secara Nasional. Namun demikian, Pulau Jawa secara jumlah Kemiskinan masih termasuk banyak orang miskin,” terang Suryana.

Tetapi karena di Provinsi Papua Barat ini, tambahnya jumlah Penduduknya sedikit, maka secara prosentase Papua Barat masuk peringkat kedua.

(Bkr/Ais)