Dua ASN di OTT Karena Fee Proyek Disdikbud BU Sedang Diperiksa Polda Bengkulu.

Kota Bengkulu, Kabardaerah.com Kapolda Bengkulu Irjen Pol.Drs. Agung Wicaksono, M.Si melalui Kabid Humas Polda Bengkulu Kombespol. Sudarno, S.Sos, MH membenarkan adanya Oprasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Subdit Tipidkor Polda Bengkulu di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkulu Utara kemarin bertepatan hari pahlawan 10 November 2022 kemarin.

Kedua Aparatur Sipir Negara tersebut saat ini masih dalam tahapan pemeriksaan oleh penyidik Tipikor Polda Bengkulu.

“Dua orang ASN dari dinas pendidikan kabupaten Bengkulu Utara yakni KM selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten. Bengkulu Utara dan Sa yakni Kasi Sarana dan Prasarana Bid Pembinaan Sekolah Dasar. Keduanya saat ini masih dilakukan pendalaman yang berkaitan dengan fee proyek. dan saat ini masih dalam proses pemeriksaan terhadap pelaku, untuk pengembangan siapa saja yang terlibat dalam kasus suap ini”  jelas Kabid Humas Polda Bengkulu saat dikonfirmasi awak media, sabtu pagi (12/10/2022).

Dijelaskan Kabid Humas, dalam proses pelaksanaan kegiatan pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Bengkulu Utara, didapatkan informasi bahwa KM meminta fee terhadap pelaksanaan kegiatan. Tidak sendiri, dalam memuluskan aksinya, KM dibantu oleh orang kepercayaannya yaitu Sa yang merupakan Sa.

Dua ASN di OTT Karena Fee Proyek Disdikbud BU Sedang Diperiksa Polda Bengkulu.

“Jika pihak ketiga tidak memberikan sejumlah uang yang diminta oleh KM, maka akan dihambat dalam proses pencairan yang diajukan oleh pihak ketiga tersebut sedangkan untuk pekerjaan dilapangan sudah selesai dikerjakan 100%,. Barang Bukti uang tunai seluruhnya sebesar Rp. 11.700.000,00” tambahnya.

Beberapa barang bukti yang berhasil diamankan Petugas diantaranya uang tunai Sebesar Rp. 10.000.000,00 pecahan 50.000 dalam amplop warna putih, uang Tunai Sebesar Rp. 1.700.000,00 pecahan 50.000 dalam amplop putih bertuliskan Nopember Desember SDN 116 BU, 6 (Enam) unit Handphone, Dokumen Kontrak dan 1 buah laptop Lenovo warna hitam.

Akibat tekanan dan paksaan yang diberikan oleh KM, dengan terpaksa saksi menyerahkan uang agar tidak dihambat pencairan uang dari proyek yang dikerjakan. Sementara itu petugas juga tengah memeriksa tiga orang saksi lainnya yakni satu honorer dan dua pelaksana kegiatan atau rekanan.(Yugo)