Dempo Xler: Pendidikan Politik Dorong Peningkatan Partisipasi Pemilih

Dempo Xler: Pendidikan Politik Dorong Peningkatan Partisipasi Pemilih

BENGKULU,Kabardaerah.com – Pendidikan politik salah satu kunci penting meningkatkan partisipasi pemilih. Khususnya dari kalangan pemilih pemula atau milenial pada Pemilu 2024.

Seperti disampaikan Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Xler, SIP, MAP, gerakan pemilih yang cerdas merupakan salah satu wadah pendidikan politik. Selain itu, peran peserta Pemilu baik itu calon legislatif maupun eksekutif juga dibutuhkan.

“Karena sosok calon legislatif dan eksekutif, ketika berintegritas atau miliki kualitas diri bisa memancing masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya,” jelas Politisi PAN itu, Sabtu (12/8/23).

Lebih lanjut diungkapkan Dempo, ada dua tipe pemilih cerdas yang mampu menghasilkan pemimpin berkualitas. Yakni kalau calon itu pernah menjabat, lihat rekam jejak baik digital maupun program kerja yang sudah dilakukan. “Bagi yang belum menjabat, diawalnya harus memahami fungsi dan tugas saat nanti menduduki sebuah jabatan,” katanya.

Dempo Xler: Pendidikan Politik Dorong Peningkatan Partisipasi Pemilih

Sementara itu, Komisioner KPU Provinsi Bengkulu, Dodi Hendra, memaparkan semua kalangan harus paham tahapan yang dilalui bakal calon peserta Pemilu.

Selama dua tahun dilalui, kata dia, tahapan pelaksanaan meliputi pendaftaran Anggota DPRD, DPD RI, DPR RI, Capres dan Kepala Daerah. Selama tahapan ini, ada proses seleksi pemenuhan syarat administrasi bakal calon.

“Pemilih muda sangat potensial, yang mana dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT- red.) ada sebanyak 37 ribu pemilih pemula, dan 107 ribu usia muda. Kita ajak calon pemilih pantau perkembangan pemetaan pemilih. Apa telah terdaftar dalam DPT atau belum. Kalau belum, kita sarankan untuk mendaftar melalui penyelenggara pemilu,” sarannya.

Ketua Bawaslu Provinsi Bengkulu, Fahamsyah, juga menyampaikan penjelasan. Bahwa pemilih pemula diharapkan dapat memperhatikan peserta tidak melanggar regulasi Pemilu.

“Poin ini dirasakan cukup penting diperhatikan. Pasalnya pada saat banyak regulasi yang dilanggar, bagaimana ketika peserta pemilu itu terpilih,” kata Fahamsyah.(Phr)