Kasi Pemdes Sampang Petai Bersikap Angkuh dan Sombong Ketika Dikonfirmasi Wartawan

RIAU.KABARDAERAH.COM, KAMPAR – Sikap angkuh dan sombong seharusnya tak patut ditunjukan oleh Kepala Seksi Pemerintahan Desa Simpang Petai Kecamatan Rumbio Jaya, Kabupaten Kampar, Riau terhadap seorang Jurnalis yang bertugas di Kabupaten Kampar.

Keangkuhan tersebut bermula saat Kasi Pemerintahan Lisnawati menghubungi seluler wartawan salah satu media melalui pesan WhatsApp, yang isinya bertuliskan “Surat Komfirmasi dari SP. Petai tuh kapan diambil pak? Sudah di hubungi No tertulis tidak aktif. Ini dari lisnawati Kasi Pemerintahan Desa SP. Petai,” tulisnya di Pesan WhatsApp.

Namun usai dijawab oleh wartawan tadi bahwa jawaban surat konfirmasi tersebut besok diambil. Kembali Kasi Pemerintahan Lisnawati melanjutkan pertanyaan ke Wartawan dengan menanyakan. “Boleh saya bertanya Pak, Bapak sudah lama jadi wartawan, tahun berapa UKW,” tanyanya.

“Bukan apa-apa Pak, teman saya banyak yang jadi Wartawan, kami dulu sama-sama Kuliah di Pers, Jadi semua sudah ada UKW, jadi mau tahu UKW Bapak tahun berapa? mana tahu ada seangkatan sama temen -temen,” tulis Lisnawati dengan nada sombong di pesan WhatsApp.

Menjawab pertanyaan tersebut, wartawan tadi kembali menerangkan kepada Kasi Pemerintahan, “Buk Kaur sampaikan sama kawan-kawan buk, bahwa Nama saya Asril saya Ketua Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Wilayah Kampar,” kata wartawan menerangkan.

“Dan FPII merupakan organisasi Pers yang Independent dan Terdaftar di Dewan Pers Independent yang mana memperjuangkan hak – hak para Wartawan. Termasuk terkait Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang notabennya tidak diatur dalam UU 40 Tahun 1999 Tentang Pers. 21 pasal tidak satu pasalpun yang mengatur tentang UKW,” jawab wartawan memperjelaskan kepada Kasi Pemerintahan Desa Simpang Petai.

Namun usai melemparkan pertanyaan, saat wartawan mau balik mempertanyakan beberapa informasi yang disampaikan oleh masyarakat Desa Simpang Petai, kembali diduga sikap angkuh oknum Kasi tersebut ditunjukan dengan seolah-olah mengolok wartawan.

“Maaf Pak saya tidak bisa. Karena besok ada pekerjaan penting, Maaf Pak lain Kali aja, Kalau sekarang memang lagi sibuk kerja, Sibuk keladang betanam padi,” beber Lisma sambil menulis emot senyum.

Ironisnya lagi juga ditulisnya, “He e fhoto kartunya (Id Wartawan) itu lho Pak, Mau saya Kirim ke Dewan Pers Nasional, Indonesia di pku,” sebutnya dalam tulisan seolah-olah mengeherdik wartawan.

Sementara itu ketika dikonfirmasi oleh wartawan media ini perihal kejadian diatas kepada Kasi Pemerintahan Desa Simpang Petai, melalui seluler, pada Senin (3/8/2020), Lisnawati mengatakan pada intinya dirinya hanya ingi tahu saja, mana tau ada teman-teman seangkatan dengan dirinya kuliah di UIN SUSQA Riau jurusan Pers dan Grafika tahun 2003.

“Dan mereka sudah tersebar kemana-mana. Tapi tidak ada kepentingan lain mungkin bahasa saya kurang berkenan, saya minta maaf. Saya sangat menyukai setiap wartawan karena itu dulu cita – cita saya,” akunya.

Menurutnya, dirinya biasa suka melihat data mereka disini (red-web Dewan Pers), karena dirinya bependapat hal tersebut untuk menentukan masih di media atau tidak si wartawan.

“Dan masalah mau kirim kartu ID Card ke Dewan Pers sambil gurau dengan emoji, tapi dia kayaknya ndak suka dan langsung mau kutip ucapan saya untuk dijadikan berita,” tutup Lisnawati.

(dafid)