KABARDAERAH. COM MAMASA — Penjabat Bupati Mamasa, DR. Zain kunjungi Desa Mellangkenapadang tepatnya di lokasi pertanian P4S Sahabat Petani. (15/02/2024).
Dimana lokasi pertanian P4S sahabat petani tersebut diketuai seorang pemuda asli darah mamasa yang begitu mencintai dunia pertanian, Demianus Tarra.
Atas kegigihannya dalam pertanian Demianus Tarra diamanahi menjadi ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Mamasa.
Di lokasi pertanian tersebut ditanam berbagai macam tanaman seperti wortel, jagung, bawang merah dan lain-lain. Selain itu di lokasi berbeda, menurut Demianus telah ditanam dua puluh ribu pohon alpukat di lahan 119 Ha.
“Desa Mellangkenapadang ini oleh kami akan diprogram sebagai lokasi agrowisata dan eduwisata”, kata Demianus mengungkap misi untuk desanya itu.
Melihat pengembangan pertanian yang dilakukan oleh P4S Sahabat Petani di Desa Mellangkenapadang ini membuat Pj bupati Mamasa M. Zain merasa sangat terkesan dan salut kepada masyarakat desa melangkena Padang utamanya kepada ketua kelompok tersebut.
Menurut Pj bupati Mamasa desa melangkena Padang bisa menjadi salah satu percontohan untuk desa desa lainnya baik dari segi cara pengolahan lahan hingga cara penanaman.
“Inilah contoh melakukan pekerjaan dengan meninggalkan cara-cara lama, sehingga sangat memudahkan,” kata Zain.
Kunjungan PJ.Bupati bersama rombongan di desa melangkena Padang itu disambut oleh kepala Desa Mellangkenapadang, Dominggus.
Kades mellangkena Padang Dominggus menjelaskan ke Pj bupati Mamasa jika awalnya warga didesanya banyak yang berprofesi sebagai petani kopi, namun karena sulitnya akses jalan ke kebun-kebun sehingga banyak dari mereka meninggalkan kebun kopinya hingga terlantar dan memilih menjadi petani kelapa sawit di Mamuju Tengah.
Dijelaskan Dominggus jika kondisi akses yang demikian sangat memprihatinkan juga menyulitkan bagi warganya untuk bisa berbuat banyak untuk mendapatkan hasil usaha mereka di bidang pertanian dan usaha lainnya.
Dimana saat ini warganya sangat sulit memasarkan usaha warganya yang amsaat ini kebanyakan yang menjadi penghasil getah pinus.
“Pemasaran hasil getah pinus yang dihasilkan oleh warga saat ini, sangat terkendala oleh akses jalan sehingga sektor ini tidak bisa mendatangkan hasil maksimal,” Jelas Dominggus
Selain itu Dominggus menambahkan jika salah satu kendala di desanya untuk warganya adakah pupuk dimana sangat dikeluhkan warga karna akses jalan yang jadi kendala.
“Tantangan terbesar adalah jalan dan pupuk, kurang bagusnya akses membuat petani bermasa bodoh. Hasil panen getah pinus saja butuh dua hari waktu tempuh untuk sampai ke jalan poros. Selama ini masyarakat Mamasa didorong untuk bertani, tapi tidak disiapkan akses”, kata Dominggus.
Untuk itu, Dominggus mengucapkan terimakasih kepada PJ. Bupati DR. Zain yang bisa berkunjung dan melihat langsung kondisi desanya dan juga sangat mengapresiasi kepada Pj yang berhasil mengupayakan pencairan dana Penghasilan Tambahan (Siltab) aparat desa pada tanggal 12 Februari lalu.
Sebagaimana diketahui bahwa masalah pembayaran Siltab aparat desa sebelumnya tertunda hingga beberapa bulan dan sempat memicu unjuk rasa para perangkat desa se-Kabupaten Mamasa. Namun kemudian, Zain menuntaskan masalah itu hanya dalam tiga puluh lima hari pertama jabatannya sebagai Penjabat Bupati.|***